Agama Baru yang Menjadikan Kecerdasan Buatan Sebagai Tuhan
Agama adalah satu hal yang pasti melekat pada diri seseorang. Definisi agama pada kamus besar bahasa indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Lalu bagaimana jika ada agama baru yang menjadikan teknologi sebagai tuhan mereka.?
Artificial Intelligence atau sering disebut kecerdasan buatan sudah semakin maju. Seiring perkembangan zaman, teknologi ini juga terus di kembangkan. Namun, hal tersebut malah membuat sebagian orang khawatir, itu karena kecerdasan buatan mampu memicu momentum "Singularity", di mana ia akan lebih pintar dari manusia dan berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia.
Jika perkembangan teknologinya saja sudah membuat sebagian orang khawatir, bagaimana jadinya jika ada yang menjadikanya tuhan bagi agama meraka?. Anthony Levandowski merupakan mantan karyawan Google, dialah pencipta agama baru bernama Way of the Future yang bertuhankan pada kecerdasan buatan.
Baca Juga :
Walapun begitu Levandowski menganggap ini bukanlah agama, Way of the Future lebih dianggap sebagai organisasi yang memiliki satu tujuan. Maksud dari tujuannya tersebut yaitu ingin menyadarkan masyarakat bahwa kecerdasan buatan itu penting untuk kehidupan dimasa mendatang.
Padahal disisi lain ada sebagian orang penggiat teknologi justru menolaknya, seperti Bill Gates dan Elon Musk. Menurut keduanya, kecerdasan buatan harus dibuat dengan sangat hati-hati karena jika tidak dibarengi dengan itu maka akan membahayakan umat manusia di kemudian hari. Sekarang ini perusahaan yang mengedepankan teknologi kecerdasan buatan adalah Google dan Facebook.
Jadi jika sudah menyangkut agama hal ini tentu tidak akan masuk, karena agama erat kaitanya dengan rohani seseorang dan bahkan ada yang tidak mampu dijelaskan dengan akal sehat.
Baca Juga :
Sumber : Lihat Artikel Asli
Tidak ada komentar