ads

Breaking News

2 Alasan eSport Gagal Masuk Cabang Olahraga di Olimpiade


E-Sport sekarang ini sudah bukan menjadi cabang olahraga baru lagi. Keberadaannya juga sudah sering kita temui, seiring berkembangnya dunia game para atlet eSport terus bermunculan. Di Indonesia sendiri ada banyak tim eSport yang sudah cukup dikenal baik didalam maupun diluar negeri. Sebagai cabang olahraga baru pasti juga ada harapan baru kedepanya untuk perkembangan eSport.

Sempat ramai diberitakan bahwa eSport akan masuk pada salah satu cabang yang dipertandingkan di Olimpiade. Dan terakhir beredar kabar bahwa eSport gagal masuk ke salah satu cabang olahraga di Olimpiade.Banyak yang berpendapat ditolaknya eSport ke Olimpiade karena eSport mempunyai konten kekerasan didalamnya, dan ternyata tidak sampai disitu.

Masih ada pertimbangan dan alasan lain kenapa eSport gagal menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Beberapa penjelasanya dipaparkan oleh pihak komite olimpiade.

1. Tidak Ada Federasi Yang Menaungi Secara Global


Cabang eSport ini bisa dibilang masih sangat muda, eSport mulai ramai satu decade terakhir. Namun perkembangan eSport bisa dikatakan sangat pesat sekali, terbukti dalam kurun waktu lima tahun sudah banyak sekali kompetisi eSport yang levelnya Worldwide. Terlebih industry video game dan hardware pendukung eSport juga menyesuaikan.

eSport sendiri sekarang mempunyai federasi yang bernama IeSF (International e-Sport Federation). Namun ferderasi tersebut dianggap masih terlalu dini untuk menaungi eSport diseluruh dunia. Dengan kata lain IeSF (International e-Sport Federation) masih belum memenuhi kriteria yang di stadartkan, karena IeSF dianggap masih kurang mampu menaungi seluruh cabang eSport secara global. Hal tersebut diungkapakn langsung oleh International Olympic Committe (IOC).

Baca juga : 


2. Mengandung Konten Kekerasan


Seperti yang dibahas diawal bahwa eSport mempunyai masalah pada konten yang mengandung kekerasan. Hal tersebut ternyata juga menjadi perhatian khusus kenapa eSport tidak dapat masuk ke Olimpiade. Thomas Bach selaku pihak dari IOC berpendapat pertandingan eSport yang mengandung konten kekerasan ini bertentangan dengan nilai-nilai yang ada.

Itu karena di dalam eSport lebih sering mempetontonkan konten yang mengandung kekerasan seperti saling membunuh, tembak-tembakan, dan ledakan. Nampaknya ini juga menjadi alasan tersendiri kenapa eSport belum bisa ikut dalam cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Masih perlu banyak kajian agar eSport bisa berjalan lebih jauh lagi.

Baca Juga :


Dalam konferensi IOC di Lausanne, Swiss. Dalam konferensi tersebut ada sebuah pembahasan mengenai potensi cabang eSports, dan dalam konferensi itu juga sebagian besar setuju  bahwasanya eSports mempunyai potensi yang cukup besar untuk menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade.

E-Sport sendiri sekarang mengalami banyak perkembangan, banyak game-game baru yang diperlombakan dan atlet-atlet baru muncul di banyak Negara. Levelnya juga sudah tidak main-main, mulai dari tingkat lokal hingga Worldwide. Dari segi bisnisnya pun juga banyak, seperti hadirnya perangkat pendukung yang memanjakan para pemain.

Jadi kedala yang dihadapi eSport tersebut bukan berarti eSport tidak bisa masuk ke cabang olahraga di olimpiade. Hanya saja masih banyak perbaikan yang harus dilakukan IeSF agar benar-benar mampu menaungi dan mengurus cabang eSport di seluruh dunia.

Tidak ada komentar